BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kuliah kerja lapangan (KKL) merupakan salah satu metode
pembelajaran di jurusan kebidanan yang bertujuan agar lulusannya menjadi bidan
yang bermutu. Salah satu hal yang harus dilakukan dalam kuliah kerja lapangan
adalah melakukan pembinaan pada KK di desa jruek balee yang dilakukan oleh
kelompok
Berdasarkan hasil pendataan pada 21 KK binaan di Desa Jruek Balee
dengan jumlah 82 jiwa didapatkan dari 6 balita terdapat 4 balita yang tidak
mendapat ASI ekslusif pada saat bayi yaitu sebesar (66,7%). Kemudian pada KK
binaan ada 1 orang ibu hamil yang tidak imunisasi TT. Jadi, penulis mendapatkan
beberapa masalah yang berkaitan dengan ASI ekslusif 0-6 bulan dan ibu hamil
tidak imunisasi TT. Beberapa masalah tersebut harus diatasi dengan melakukan
pembinaan pada setiap KK yang besangkutan, dengan tujuan agar kita dapat
merubah pola pikir dan perilaku masyarakat setempat agar bisa lebih
meningkatkan derajat kesehatannya.
Imunisasi TT sangat di butuhkan dalam
kehamilan, karena imunisasi TT dapat mencegah dari penyakit tetanus. Tetanus
adalah penyakit yang di sebabkan oleh bakteri clostridium tetani yang masuk
melalui luka terbuka dan menghasilkan racun yang kemudian menyerang sistem
saraf pusat. Bakteri ini secara umum terdapat di tanah, jadi ia biasa di
temukan pada debu, pupuk, kotoran hewan, dan sampah. Tetanus ini menyerang
siapa saja, anak-anak, orang dewasa bahkan bayi baru lahir sekalipun yang biasa
berakibat fatal. Penyakit yang menyerang bayi itu biasa di sebut tetanus
neonatorum. Tetanus biasanya menyerang bayi-bayi yang lahir di tempat yang tidak bersih dan tidak menggunakan alat-alat
persalinan yang steril atau juga riwayat dari ibu hamil yang mungkin terluka
sebelum.
Adapun Pemberian
ASI secara ekslusif merupakan salah satu tahap awal yang paling tepat untuk
menghindari terjadinya gangguan pencernaan pada bayi. Bayi yang baru dilahirkan
ususnya masih sangat minim untuk mencerna makanan selain ASI. Dengan kata lain,
makanan yang paling sesuai pada bayi usia 0-6 bulan adalah ASI. Dengan
mengetahui keistimewaan ASI, maka tidak ada alasan untuk menukarnya dengan susu
sapi atau susu formula lainnya. Sangatlah rugi jika ASI tidak diberikan kepada
bayi, karena ASI memiliki beberapa faktor yang sangat menguntungkan pertumbuhan
dan perkembangannya. Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif IQ nya lebih cerdas
dibandingkan bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif.
Oleh karena itu,
seharusnya tenaga kesehatan harus sering memberikan informasi mengenai
imunisasi TT pada ibu hamil dan ASI ekslusif kepada masyarakat yang masih
sangat kurang pengetahuannya melalui penyuluhan.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui
pengetahuan masyarakat khususnya ibu-ibu mengenai ASI eklusif dan pentingnya
imunisasi TT pada ibu hamil masyarakat
desa Jruek Balee Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar tahun 2013, sehingga mahasiswa mendapatkan pengalaman yang
nyata di masyarakat dalam memberikan pelayanan kebidanan.
2. Tujuan khusus
a. Menyusun laporan tentang masalah-masalah Kebidanan yang terdapat
di masyarakat
b. Membuat manajemen Kebidanan terhadap masalah Kebidanan yang
terdapat pada keluarga binaan dalam bentuk SOAP
c. Melaksanakan pendekatan edukatif dalam pelayanan Kebidanan
Komunitas
d. Melaksanakan pengawasan kehamilan di Posyandu dan di rumah
e. Melaksanakan imunisasi pada ibu hamil, bayi dan balita di bawah
bimbingan bidan desa
f. Melakukan penyuluhan dan konselor ASI
C. Manfaat
1. Bagi keluarga
Membantu meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran keluarga dengan pembinaan. Khususnya ibu yang menjadi
pemegang kendali kesehatan anggota
keluarganya. Pengetahuan dan prilaku ibu dapat meningkatkan kesehatan dirinya
di masa yang akan datang dan mencegah permasalahan kesehatan
2. Bagi Masyarakat
Membantu meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat melalui program intervensi yang dilakukan oleh masyarakat.
Sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan, khususnya
kesehatan ibu dan anak
3. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai wadah dalam pencapaian kompetensi mahasiswa sesuai
dengan kurikulum pendidikan pada Jurusan Kebidanan Prodi DIII Banda Aceh dan
sebagai wadah implementasi ilmu kebidanan dalam bentuk pengabdian masyarakat
BAB II
HASIL KEGIATAN
A. Gambaran Umum Lokasi
Keluarga Binaan
1.
Data
Geografis
Dusun : Tumpok
Tengoh, Jalan Tengoh, Bineh Blang
Desa : Jruek Balee
Kecamatan : Indrapuri
Kabupaten : Aceh Besar
Batas Wilayah : Barat berbatasan dengan Desa
Jruek Bak Kreh
Timur berbatasan dengan Desa Grot Manyang
Utara berbatasan dengan Dusun Bineh blang
Selatan berbatasan dengan Dusun Bineh
krueng
2.
Data
Demografis
Jumlah
KK Desa : 188 KK
Jumlah
keluarga binaan : 21 KK binaan
Jumlah
anggota keluarga binaan : 82 jiwa
B. Hasil Pendataan
1.
Data
Keluarga Binaan
Tabel 1
: Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Umur dan Jenis Kelamin di Desa Jruek Balee Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh
Besar tahun 2013
Umur
|
F
|
Jumlah
|
%
|
|
L
|
P
|
|||
0-4
5-9
10-21
22-45
46-60
>60
|
3
4
13
17
6
2
|
3
6
6
11
7
4
|
6
10
19
28
13
6
|
7,3
12,2
23,2
34,1
15,8
7,3
|
Jumlah
|
45
|
37
|
82
|
100
|
Berdasarkan
tabel diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan umur yang
paling banyak adalah 22-45 yaitu sebanyak 28 orang (34,1%)
Tabel 2
: Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Pendidikan di Desa Jruek Balee Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar tahun
2013
Pendidikan
|
F
|
%
|
Tidak Sekolah
SD/MI
SLTP/MTS
SLTA/MA
DIPLOMA/PT
Belum Sekolah
|
-
26
17
21
11
7
|
-
32
21
25,6
13
8,5
|
Jumlah
|
82
|
100
|
Berdasarkan
tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan yang terbanyak adalah
tamatan SD sebanyak 26 orang (32 %)
Tabel 3
: Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Pekerjaan di Desa Jruek Balee Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar tahun
2013
Pekerjaan
|
F
|
%
|
Petani
Buruh
IRT
Pedagang/Wiraswasta
PNS
Lain-lain
Pelajar
|
17
1
6
10
6
11
31
|
21
1,2
7,3
12
7,3
13,4
38
|
Jumlah
|
82
|
100
|
Berdasarkan
tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pekerjaan penduduk pada keluarga binaan
yang terbanyak adalah pelajar sebanyak 31 orang (38 %)
Tabel 4
: Distribusi
Frekuensi Imunisasi di Desa Jruek Balee Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh
Besar tahun 2013
Imunisasi
|
F
|
%
|
Lengkap
Belum lengkap
Tidak lengkap
|
6
-
-
|
100
-
-
|
Jumlah
|
6
|
100
|
Berdasarkan
tabel diatas dapat disimpulkan bahwa semua balita pada saat bayi mendapatkan
imunisasi lengkap
Tabel 5
: Distribusi Frekuensi Akseptor KB
di Desa Jruek Balee Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar tahun 2013
KB
|
F
|
%
|
Akseptor KB
Tidak Akseptor KB
|
4
1
|
80
20
|
Jumlah
|
5
|
100
|
Berdasarkan
tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ibu yang akseptor KB yaitu 4 orang (80%)
Tabel 6
: Distribusi Frekuensi Jenis KB di Desa Jruek Balee Kecamatan Indrapuri
Kabupaten Aceh Besar tahun 2013
Jenis KB
|
F
|
%
|
Pil
Suntik
Implan
Kondom
IUD
|
-
4
-
-
-
|
-
100
-
-
-
|
Jumlah
|
4
|
100
|
Berdasarkan
tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ibu menggunakan alat kontrasepsi suntik
sebanyak 4 orang (100%)
2.
Data
Balita
Tabel 7
: Distribusi Frekuensi ASI
ekslusif di Desa Jruek Balee Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar tahun
2013
ASI Ekslusif
|
F
|
%
|
Diberikan
Tidak Diberikan
|
2
4
|
33,3
66,7
|
Jumlah
|
6
|
100
|
Berdasarkan
tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ibu yang tidak memberikan ASI ekslusif
sebanyak 4 orang (66,7%)
Tabel 8
: Distribusi Frekuensi Waktu
Pemberian Makanan Selain ASI di Desa Jruek Balee Kecamatan Indrapuri Kabupaten
Aceh Besar tahun 2013
Waktu Pemberian Makanan
Selain ASI
|
F
|
%
|
Sejak Lahir
Setelah 3 bulan
Setelah 6 bulan
|
3
1
2
|
50
16,7
33,3
|
Jumlah
|
6
|
100
|
Berdasarkan
tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ibu yang memberikan makanan selain ASI
sejak lahir sebanyak 3 orang (50%).
3.
Data
Ibu hamil
Tabel 9
: Distribusi Frekuensi Berat
Badan Ibu Hamil di Desa Jruek Balee Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar
tahun 2013
BB selama hamil
|
F
|
%
|
Tetap
Berkurang
Bertambah
|
-
-
1
|
-
-
100
|
Jumlah
|
1
|
100
|
Berdasarkan
tabel diatas dapat disimpulkan bahwa berat badan ibu selama hamil bertambah,
status gizinya baik
Tabel 10
: Distribusi Frekuensi Ibu Hamil
yang Melakukan Imunisasi TT di Desa Jruek Balee Kecamatan Indrapuri Kabupaten
Aceh Besar tahun 2013
Imunisasi TT
|
F
|
%
|
Tidak pernah
1 kali
2 kali
|
1
-
-
|
100
-
-
|
Jumlah
|
1
|
100
|
Berdasarkan
tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ibu hamil tidak imunisasi TT hanya 1 orang
(100%)
4.
Data
Lansia
Tabel 11
: Distribusi Frekuensi Riwayat
Penyakit pada Lanjut Usia di Desa Jruek Balee Kecamatan Indrapuri Kabupaten
Aceh Besar tahun 2013
Riwayat penyakit
|
F
|
%
|
Hipertensi
Diabetes Melitus
Asma
Jantung
Tidak ada
|
3
-
-
-
5
|
37,5
-
-
-
62,5
|
Jumlah
|
8
|
100
|
Berdasarkan
tabel diatas dapat disimpulkan bahwa lansia banyak yang tidak memiliki riwayat
penyakit yaitu 5 orang (62,5%)
Tabel 10
: Distribusi Frekuensi Usia Menopause
di Desa Jruek Balee Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar tahun 2013
Usia Menopause
|
F
|
%
|
45-50
51-55
56-60
|
7
1
-
|
87,5
12,5
-
|
Jumlah
|
8
|
100
|
Berdasarkan
tabel diatas dapat disimpulkan bahwa usia menopause yang paling banyak usia
45-50 tahun yaitu sebanyak 7 orang (87,5%)
Prioritas Masalah
1. Menurut KK Binaan di Desa jruek balee ada 4 orang ibu yang tidak
memberikan ASI eksklusif pada anaknya
No
|
Kriteria
|
Perhitungan
|
Score
|
Pembenaran
|
1
2
3
4
|
Sifat
masalah
Kemungkinan
masalah dapat diubah
Potensi
masalah dapat dicegah
Menonjolnya
masalah perlu segera ditangani
|
1/3x1
1/2x2
2/3x1
1/2x1
|
1/3
1
2/3
2
|
Krisis dapat terjadi dan akan mempengaruhi
tumbuh kembang bayi
Hanya sebagian, karena susah merubah
kebiasaan masyarakat dengan budaya serta kebiasaan masa lalu.
Cukup karena ibu sebagian yang memberikan
ASI eksklusif tidak seluruhnya
Tidak perlu ditangani dengan segera karena
ibu-ibu berpikir bahwa kalau diberikan ASI saja bayi tidak akan kenyang, maka
butuh pendekatan dan pemahaman tentang ASI ekskulif lebih lanjut
|
Jumlah
|
2 1/2
|
4
|
|
2. Menurut KK Binaan di Desa jruek balee ada 1 orang ibu hamil yang
tidak imunisasi TT
No
|
Kriteria
|
Perhitungan
|
Score
|
Pembenaran
|
1
2
3
4
|
Sifat masalah
Kemungkinan masalah dapat diubah
Potensi masalah dapat dicegah
Menonjolnya masalah perlu segera ditangani
|
1/3x1
2/2x2
1/3x1
2/2x1
|
1/3
2
1/3
1
|
Krisis dapat terjadi dan akan mempengaruhi
ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka
Dengan mudah, karena sebagian ibu sudah
banyak yang imunisasi TT
Rendah, karena sudah banyak ibu yang
mengetahui pentingnya imunisasi TT
Harus segera ditangani karena berdampak ke
kesehatan ibu hamil
|
Jumlah
|
3 2/3
|
3 2/3
|
|
C. Analisis Kasus
1.
SOAP
Imunisasi TT
Tanggal : 8 Mei 2013
Pukul : 10.30 WIB
Nama
KK : Zulbahri Nama Ibu : Faridah
Umur : 28 tahun Umur :
26 tahun
Pendidikan : SLTP Pendidikan : SLTA
Agama : Islam Agama : Islam
Pekerjaan : Petani Pekerjaan : IRT
S
: Ibu F umur 26 tahun
mengatakan ini kehamilannya yang ke dua, ibu tidak mendapatkan imunisasi TT,
dan ibu tidak memiliki riwayat penyakit sistemik. HPHT : 1-10-2012
O
: k/u : baik
BB sebelum hamil : 43 kg
BB selama hamil : 51 kg
TB : 155
TD : 120/70 mmHg
N : 78 x/m
R : 22 x/m
T : 36,5ºC
Leopold I : pertengahan pusat px (30 cm)
Leopold II :
puki
Leopold III : kepala
Leopold IV : konvergen
DJJ :
134 x/m
TBBJ : 2790 gr
A
: Ibu G3P1A1 usia kehamilan 31
minggu
Ibu tidak mendapatkan
imunisasi TT
k/u ibu dan janin baik
P :
1. Memberitahukan
kepada ibu hasil pemeriksaan
2. Menjelaskan
kepada ibu bahwa imunisasi TT sangat penting bagi ibu hamil
3. Memberikan
konseling ibu tentang :
a. Apa
itu imunisasi TT, imunisasi TT untuk untuk mencegah
penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu dan janin
b. Manfaat
Imunisasi TT bagi ibu hamil
1) Melindungi
bayi baru lahir dari tetanus neonatorum
2) Melindungi
ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka
4. Menjelaskan
kepada ibu jadwal pemberian vaksin dan dimana vaksin tersebut dapat diperoleh
5. Ibu
sudah mengerti apa yang dijelaskan
Tanggal : 15
Mei 2013 (Intervensi I)
Pukul :
10.0 WIB
S
: Ibu F umur 26 tahun ini merupakan
kehamilannya yang ke dua, ibu tidak ingin imunisasi TT karena tidak sanggup
menahan rasa sakit. Ibu tidak memiliki riwayat penyakit sistemik. HPHT :
1-10-2012
O
: k/u : baik
BB sebelum hamil : 43 kg
BB selama hamil : 51 kg
TB : 155
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/m
R : 23 x/m
T : 36,7ºC
Leopold I : pertengahan pusat px (30 cm)
Leopold II :
puki
Leopold III : kepala
Leopold IV : konvergen
DJJ :
138 x/m
TBBJ :2790 gr
A
: Ibu G3P1A1 usia kehamilan 31
minggu
Ibu tidak mendapatkan
imunisasi TT
k/u ibu dan janin baik
P :
1. Memberitahukan
kepada ibu hasil pemeriksaan, bahwa keadaan umum ibu dan janin baik
2. Melakukan
pembinaan mengenai imunisasi TT kepada ibu
3. Memberitahu
ibu bahwa sakit yang dirasakan pada saat suntikan merupakan hal yang wajar,
karena telah dimasukkan benda asing ke dalam tubuh namun tidak berbahaya.
4. Memberikan
konseling kembali kepada ibu, seperti :
a. Apa
itu imunisasi TT, imunisasi TT yaitu untuk mencegah
penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu dan janin.
b. Manfaat
Imunisasi TT bagi ibu hamil
1) Melindungi
bayi baru lahir dari tetanus neonatorum
2) Melindungi
ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka
5. Menjelaskan
kembali kepada ibu jadwal pemberian vaksin dan dimana vaksin tersebut dapat
diperoleh
6. Ibu
sudah mengerti apa yang dijelaskan
Tanggal : 18
Mei 2013 (Intervensi II)
Pukul :
11.30 WIB
S
: Ibu F umur 26 tahun
mengatakan bahwa ia masih kurang mengerti dengan manfaat imunisasi TT bagi
bayinya dan dirinya sendiri. Ia juga tidak sanggup menahan rasa sakit suntikan.
Ini merupakan kehamilannya yang ke dua, dan ibu tidak memiliki riwayat penyakit
sistemik. HPHT : 1-10-2012
O
: k/u : baik
BB sebelum hamil : 43 kg
BB selama hamil : 51 kg
TB : 155
TD : 120/70 mmHg
N : 78 x/m
R : 22 x/m
T : 36,7ºC
Leopold I : pertengahan pusat px (30 cm)
Leopold II :
puki
Leopold III : kepala
Leopold IV : konvergen
DJJ :
140 x/m
TBBJ : 2790 gr
A
: Ibu G3P1A1 usia kehamilan 31
minggu
Ibu tidak mendapatkan
imunisasi TT
k/u ibu dan janin baik
P :
1. Memberitahukan
kepada ibu hasil pemeriksaan
2. Mengakaji
ulang mengenai pembinaan yang diberikan sebelumnya
3. Memberitahu
ibu bahwa sakit yang dirasakan pada saat suntikan merupakan hal yang wajar,
karena telah dimasukkan benda asing ke dalam tubuh namun tidak berbahaya.
4. Menjelaskan
kembali kepada ibu bahwa imunisasi TT sangat penting bagi ibu hamil
5. Memberikan
konseling kembali kepada ibu agar ibu mau melakukan imunisasi TT, seperti :
a. Apa
itu imunisasi TT, imunisasi TT yaitu untuk mencegah
penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu dan janin.
b. Manfaat
Imunisasi TT bagi ibu hamil
1) Melindungi
bayi baru lahir dari tetanus neonatorum
2) Melindungi
ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka
6. Menjelaskan
kembali kepada ibu jadwal pemberian vaksin dan dimana vaksin tersebut dapat
diperoleh
7. Ibu
sudah mengerti apa yang dijelaskan dan mampu mengulang kembali
Tanggal : 20
Mei 2013 (Intervensi III)
Pukul : 10.00 WIB
S
: Ibu F umur 26 tahun
mengatakan bahwa ia masih kurang mengerti dengan manfaat imunisasi TT bagi
bayinya dan dirinya sendiri. Ini kehamilannya yang ke dua, dan ibu tidak memiliki
riwayat penyakit sistemik. HPHT : 1-10-2012
O
: k/u : baik
BB sebelum hamil : 43 kg
BB selama hamil : 51 kg
TB : 155
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/m
R : 23 x/m
T : 36,7ºC
Leopold I : pertengahan pusat px (30 cm)
Leopold II :
puki
Leopold III : kepala
Leopold IV : konvergen
DJJ :
136 x/m
TBBJ : 2790 gr
A
: Ibu G3P1A1 usia kehamilan 31
minggu
Ibu tidak mendapatkan
imunisasi TT
k/u ibu dan janin baik
P :
1. Memberitahukan
kepada ibu hasil pemeriksaan
2. Mengakaji
ulang mengenai pembinaan yang diberikan sebelumnya serta menanyakan kembali
kepada ibu hal yang tidak dimengerti.
3. Menjelaskan
kembali kepada ibu bahwa imunisasi TT sangat penting bagi ibu hamil
4. Memberikan
konseling kembali kepada ibu agar ibu dapat melakukan, seperti :
a. Apa
itu imunisasi TT, imunisasi TT yaitu untuk mencegah
penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu dan janin.
b. Manfaat
Imunisasi TT bagi ibu hamil
1) Melindungi
bayi baru lahir dari tetanus neonatorum
2) Melindungi
ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka
5. Menjelaskan
kembali kepada ibu jadwal pemberian vaksin dan dimana vaksin tersebut dapat
diperoleh
6. Ibu
sudah mengerti apa yang dijelaskan, mampu mengulang kembali dan akan segera melaksanakannya.
2.
SOAP
ASI eksklusif
a.
Soap
ASI Eksklusif I
Tanggal : 8
Mei 2013
Pukul :
14.30 WIB
Nama
KK : Aguswadi Nama Ibu :
Sofy Aryani
Umur : 38 tahun Umur :
38 tahun
Pendidikan : SD Pendidikan : SLTA
Agama : Islam Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan :
IRT
S
: Ibu S berusia 38 tahun
mengatakan anaknya nangis terus menerus dan tidak mau minum ASI. Ibu memberikan
makanan tambahan berupa pisang pada saat bayi berumur 3 bulan.
O
: k/u : baik
BB : 12,5 kg
RR : 37 x/m
T :
36,5ºC
Jenis Kelamin : laki-laki
Tanda bekas imunisasi : (+)
Mata : simetris
Hidung : normal
Kulit : normal
Abdomen :
normal
Riwayat pemberian ASI : ASI eksklusif selama 3 bulan
Penyakit yang pernah
diderita : tidak ada
A
: Balita usia 2 tahun dengan
riwayat tidak diberikan ASI eksklusif
keadaan balita baik
P :
1.
Memberitahukan
hasil pemeriksaan pada ibu
2.
Memberikan ibu
konseling tentang;
a.
pengertian ASI
dan ASI ekslusif
b.
manfaat ASI
dan ASI ekslusif
c.Efek samping jika ASI tidak diberikan
3.
Ibu sudah
mengerti apa yang dijelaskan dan mampu mengulang kembali
Tanggal : 15 Mei 2013 (Intervensi I)
Pukul
: 16.50 WIB
S
: Ibu S berusia 38 tahun
mengatakan anaknya nangis terus menerus dan tidak mau minum ASI. Ibu memberikan
makanan tambahan berupa pisang pada saat bayi berumur 3 bulan.
O
: k/u : baik
BB : 12,5 kg
RR : 38 x/m
T :
36ºC
Jenis Kelamin : laki-laki
Tanda bekas imunisasi : (+)
Mata : simetris
Hidung : normal
Kulit : normal
Abdomen :
normal
Riwayat
pemberian ASI : ASI eksklusif
selama 3 bulan
Penyakit
yang pernah diderita : tidak ada
A
: Balita usia 2 tahun dengan
riwayat tidak diberikan ASI eksklusif
keadaan balita baik
P :
1.
Memberitahukan
hasil pemeriksaan pada ibu
2.
Memberitahukan
ibu bahwa bayi cukup diberikan ASI saja secara eksklusif selama 6 bulan.
3.
Memberitahukan
ibu bahwa sistem pencernaan bayi masih belum sempurna sehingga belum bisa
diberikan makanan tambahan sampai bayi berumur 6 bulan.
4.
Memberikan ibu
konseling tentang;
a.
pengertian ASI
dan ASI ekslusif
b.
manfaat ASI
dan ASI ekslusif
c.
Efek samping jika ASI tidak diberikan
5.
Ibu sudah
mengerti apa yang dijelaskan
Tanggal : 18 Mei 2013 (Intervensi II)
Pukul
: 14.40 WIB
S
: Ibu S berusia 38 tahun
mengatakan anaknya nangis terus menerus dan tidak mau minum ASI. Ibu mengatakan
tidak terlalu paham dengan manfaat ASI ekslusif.
O
: k/u : baik
BB : 12,5 kg
RR : 38 x/m
T :
36,2ºC
Jenis Kelamin : laki-laki
Tanda bekas imunisasi : (+)
Mata : simetris
Hidung : normal
Kulit : normal
Abdomen :
normal
Riwayat pemberian ASI : ASI
eksklusif selama 3 bulan
Penyakit yang pernah diderita :
tidak ada
A
: Balita usia 2 tahun dengan
riwayat tidak diberikan ASI eksklusif
keadaan balita baik
P :
1.
Memberitahukan
hasil pemeriksaan pada ibu
2.
Memberitahukan
ibu bahwa bayi cukup diberikan ASI saja secara eksklusif selama 6 bulan.
3.
Memberikan ibu
konseling tentang;
a.
pengertian ASI
dan ASI ekslusif, merupakan salah
satu tahap awal yang paling tepat untuk menghindari terjadinya gangguan
pencernaan pada bayi
b.
manfaat ASI
dan ASI ekslusif, ASI mengandung
hampir semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi dengan komposisi dan takaran
sesuai kebutuhan bayi
c.Efek samping jika ASI tidak diberikan, tidak ada kekebalan tubuh yang melindungi bayi dari berbagai
penyakit infeksi
4.
Ibu sudah
mengerti apa yang dijelaskan dan mampu mengulang kembali
Tanggal : 20 Mei 2013 (Intervensi III)
Pukul
: 11.00 WIB
S
: Ibu S berusia 38 tahun
mengatakan anaknya nangis terus menerus dan tidak mau minum ASI. Ibu memberikan
makanan tambahan berupa pisang pada saat bayi berumur 3 bulan.
O
: k/u : baik
BB : 12,5 kg
RR : 37 x/m
T :
36ºC
Jenis Kelamin : laki-laki
Tanda bekas imunisasi : (+)
Mata : simetris
Hidung : normal
Kulit : normal
Abdomen :
normal
Riwayat pemberian ASI : ASI
eksklusif selama 3 bulan
Penyakit yang pernah diderita :
tidak ada
A
: Balita usia 2 tahun dengan
riwayat tidak diberikan ASI eksklusif
keadaan balita baik
P :
1.
Memberitahukan
hasil pemeriksaan pada ibu
2.
Memberitahukan
ibu bahwa bayi cukup diberikan ASI saja secara eksklusif selama 6 bulan.
3.
Memberitahukan
ibu bahwa sistem pencernaan bayi masih belum sempurna sehingga belum bisa
diberikan makanan tambahan sampai bayi berumur 6 bulan.
4.
Memberikan ibu
konseling tentang;
a.
pengertian ASI
dan ASI ekslusif
b.
manfaat ASI
dan ASI ekslusif
c.Efek samping jika ASI tidak diberikan
5.
Ibu sudah
mengerti apa yang dijelaskan, mampu mengulangi kembali dan mau melakukan ASI
eksklusif saat memiliki bayi nantinya
Tanggal : 8
Mei 2013 (Intervensi I)
Pukul :
14.30 WIB
Nama
KK : Zulbahri Nama Ibu : Faridah
Umur : 28 tahun Umur
: 26 tahun
Pendidikan : SLTP Pendidikan : SLTA
Agama : Islam Agama : Islam
Pekerjaan : Petani Pekerjaan : IRT
S
: Ibu F berusia 26 tahun
mengatakan anaknya nangis terus menerus dan tidak mau minum ASI. Ibu memberikan
makanan tambahan pada bayi sejak lahir.
O
: k/u : baik
BB : 15,5
kg
RR : 37 x/m
T :
36,5ºC
Jenis Kelamin : laki-laki
Tanda bekas imunisasi : (+)
Mata : simetris
Hidung : normal
Kulit : normal
Abdomen :
normal
Riwayat pemberian ASI : ASI eksklusif tidak diberikan sejak
lahir
Penyakit yang pernah
diderita : tidak ada
A
: Balita usia 3 tahun dengan
riwayat tidak diberikan ASI eksklusif
keadaan balita baik
P :
1.
Memberitahukan
hasil pemeriksaan pada ibu
2.
Memberikan ibu
konseling tentang;
a.
pengertian ASI
dan ASI ekslusif
b.
manfaat ASI
dan ASI ekslusif
c.Efek samping jika ASI tidak diberikan
4.
Ibu sudah
mengerti apa yang dijelaskan dan mampu mengulang kembali
Tanggal : 15 Mei 2013 (Intervensi II)
Pukul
: 16.50 WIB
S
: Ibu F berusia 26 tahun mengatakan anaknya nangis terus
menerus dan tidak mau minum ASI. Ibu memberikan makanan tambahan pada bayi
sejak lahir.
O
: k/u : baik
BB : 15,5
kg
RR : 38 x/m
T :
36,3ºC
Jenis Kelamin : laki-laki
Tanda bekas imunisasi : (+)
Mata : simetris
Hidung : normal
Kulit : normal
Abdomen :
normal
Riwayat pemberian ASI : ASI
eksklusif tidak diberikan
Penyakit yang pernah diderita :
tidak ada
A
: Balita usia 3 tahun dengan
riwayat tidak diberikan ASI eksklusif
keadaan balita baik
P :
1.
Memberitahukan
hasil pemeriksaan pada ibu
2.
Memberitahukan
ibu bahwa bayi cukup diberikan ASI saja secara eksklusif selama 6 bulan.
3.
Memberitahukan
ibu bahwa sistem pencernaan bayi masih belum sempurna sehingga belum bisa
diberikan makanan tambahan sampai bayi berumur 6 bulan.
4.
Memberikan ibu
konseling tentang;
a.
pengertian ASI
dan ASI ekslusif
b.
manfaat ASI
dan ASI ekslusif
c.
Efek samping
jika ASI tidak diberikan
5. Ibu sudah mengerti apa yang dijelaskan
Tanggal : 18 Mei 2013 (Intervensi III)
Pukul
: 14.40 WIB
S
: Ibu F berusia 26 tahun mengatakan anaknya nangis terus menerus
dan tidak mau minum ASI. Ibu mengatakan tidak terlalu paham dengan manfaat ASI
ekslusif.
O
: k/u : baik
BB : 15,5
kg
RR : 37 x/m
T :
36,5ºC
Jenis Kelamin : laki-laki
Tanda bekas imunisasi : (+)
Mata : simetris
Hidung : normal
Kulit : normal
Abdomen :
normal
Riwayat pemberian ASI : ASI
eksklusif tidak diberikan
Penyakit yang pernah diderita :
tidak ada
A
: Balita usia 3 tahun dengan
riwayat tidak diberikan ASI eksklusif
keadaan balita baik
P :
1.
Memberitahukan
hasil pemeriksaan pada ibu
2.
Memberitahukan
ibu bahwa bayi cukup diberikan ASI saja secara eksklusif selama 6 bulan.
3.
Memberikan ibu
konseling tentang;
a.
pengertian ASI
dan ASI ekslusif, merupakan salah
satu tahap awal yang paling tepat untuk menghindari terjadinya gangguan
pencernaan pada bayi
b.
manfaat ASI
dan ASI ekslusif, ASI mengandung
hampir semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi dengan komposisi dan takaran
sesuai kebutuhan bayi
c.Efek samping jika ASI tidak diberikan, tidak ada kekebalan tubuh yang melindungi bayi dari berbagai
penyakit infeksi
5.
Ibu sudah
mengerti apa yang dijelaskan dan mau melaksanakannya
Tanggal : 8
Mei 2013 (Intervensi I)
Pukul :
14.30 WIB
Nama
KK : Suprihatin Nama Ibu : Safrina
Umur : 32 tahun Umur : 25 tahun
Pendidikan : SLTP Pendidikan : SLTP
Agama : Islam Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh Pekerjaan : Petani
S
: Ibu S berusia 25 tahun
mengatakan anaknya nangis terus menerus dan tidak mau minum ASI. Ibu memberikan
makanan tambahan berupa pisang pada bayi sejak lahir.
O
: k/u : baik
BB : 12
kg
RR : 38 x/m
T :
36ºC
Jenis Kelamin : laki-laki
Tanda bekas imunisasi : (+)
Mata : simetris
Hidung : normal
Kulit : normal
Abdomen :
normal
Riwayat pemberian ASI : ASI eksklusif selama 2 bulan
Penyakit yang pernah
diderita : tidak ada
A
: Balita usia 2 tahun dengan
riwayat tidak diberikan ASI eksklusif
keadaan balita baik
P :
1.
Memberitahukan
hasil pemeriksaan pada ibu
2.
Memberikan ibu
konseling tentang;
a.
pengertian ASI
dan ASI ekslusif
b.
manfaat ASI
dan ASI ekslusif
c.Efek samping jika ASI tidak diberikan
3.
Ibu sudah
mengerti apa yang dijelaskan dan mampu mengulang kembali
Tanggal : 15 Mei 2013 (Intervensi II)
Pukul
: 16.50 WIB
S
: Ibu S berusia 25 tahun
mengatakan anaknya nangis terus menerus dan tidak mau minum ASI. Ibu memberikan
makanan tambahan berupa pisang pada bayi sejak lahir.
O
: k/u : baik
BB : 12
kg
RR : 38 x/m
T :
36,5ºC
Jenis Kelamin : laki-laki
Tanda bekas imunisasi : (+)
Mata : simetris
Hidung : normal
Kulit : normal
Abdomen :
normal
Riwayat pemberian ASI : ASI
eksklusif selama 2 bulan
Penyakit yang pernah diderita :
tidak ada
A
: Balita usia tahun dengan
riwayat tidak diberikan ASI eksklusif
keadaan balita baik
P :
1.
Memberitahukan
hasil pemeriksaan pada ibu
2.
Memberitahukan
ibu bahwa bayi cukup diberikan ASI saja secara eksklusif selama 6 bulan.
3.
Memberitahukan
ibu bahwa sistem pencernaan bayi masih belum sempurna sehingga belum bisa
diberikan makanan tambahan sampai bayi berumur 6 bulan.
4.
Memberikan ibu
konseling tentang;
a.
pengertian ASI
dan ASI ekslusif
b.
manfaat ASI
dan ASI ekslusif
c.
Efek samping
jika ASI tidak diberikan
5. Ibu sudah mengerti apa yang dijelaskan
Tanggal : 18 Mei 2013 (Intervensi III)
Pukul
: 14.40 WIB
S
: Ibu S berusia 25 tahun
mengatakan anaknya nangis terus menerus dan tidak mau minum ASI. Ibu mengatakan
tidak terlalu paham dengan manfaat ASI ekslusif.
O
: k/u : baik
BB : 12
kg
RR : 38 x/m
T :
36,5ºC
Jenis Kelamin : laki-laki
Tanda bekas imunisasi : (+)
Mata : simetris
Hidung : normal
Kulit : normal
Abdomen :
normal
Riwayat pemberian ASI : ASI
eksklusif selama 2 bulan
Penyakit yang pernah
diderita : tidak ada
A
: Balita usia tahun dengan riwayat tidak diberikan ASI
eksklusif
keadaan balita baik
P :
1.
Memberitahukan
hasil pemeriksaan pada ibu
2.
Memberitahukan
ibu bahwa bayi cukup diberikan ASI saja secara eksklusif selama 6 bulan.
3.
Memberikan ibu
konseling tentang;
a.
pengertian ASI
dan ASI ekslusif, merupakan salah
satu tahap awal yang paling tepat untuk menghindari terjadinya gangguan
pencernaan pada bayi
b.
manfaat ASI
dan ASI ekslusif, ASI mengandung
hampir semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi dengan komposisi dan takaran
sesuai kebutuhan bayi
c.Efek samping jika ASI tidak diberikan, tidak ada kekebalan tubuh yang melindungi bayi dari berbagai
penyakit infeksi
4. Ibu sudah mengerti apa yang dijelaskan dan mau melaksanakannya
Tanggal : 8
Mei 2013 (Intervensi I)
Pukul :
14.30 WIB
Nama
KK : Eka Putra Nama Ibu : Yusliana
Umur : 36 tahun Umur :
32 tahun
Pendidikan : SLTA Pendidikan : Diploma
Agama : Islam Agama : Islam
Pekerjaan : Pedagang Pekerjaan : IRT
S
: Ibu Y berusia 32 tahun
mengatakan anaknya nangis terus menerus dan tidak mau minum ASI. Ibu memberikan
makanan tambahan pada bayi sejak lahir.
O
: k/u : baik
BB : 15
kg
RR : 38 x/m
T :
36,5ºC
Jenis Kelamin : laki-laki
Tanda bekas imunisasi : (+)
Mata : simetris
Hidung : normal
Kulit : normal
Abdomen : normal
Riwayat pemberian ASI : ASI eksklusif tidak diberikan
Penyakit yang pernah
diderita : tidak ada
A
: Balita usia 3 tahun dengan
riwayat tidak diberikan ASI eksklusif
keadaan balita baik
P :
1.
Memberitahukan
hasil pemeriksaan pada ibu
2.
Memberikan ibu
konseling tentang;
a.
pengertian ASI
dan ASI ekslusif
b.
manfaat ASI
dan ASI ekslusif
c.Efek samping jika ASI tidak diberikan
3.
Ibu sudah
mengerti apa yang dijelaskan dan mampu mengulang kembali
Tanggal : 15 Mei 2013 (Intervensi II)
Pukul
: 16.50 WIB
S
: Ibu Y berusia 32 tahun
mengatakan anaknya nangis terus menerus dan tidak mau minum ASI. Ibu memberikan
makanan tambahan pada bayi sejak lahir.
O
: k/u : baik
BB : 15
kg
RR : 37 x/m
T :
36,6ºC
Jenis Kelamin : laki-laki
Tanda bekas imunisasi : (+)
Mata : simetris
Hidung : normal
Kulit : normal
Abdomen :
normal
Riwayat pemberian ASI : ASI
eksklusif tidak diberikan
Penyakit yang pernah diderita :
tidak ada
A
: Balita usia 3 tahun dengan
riwayat tidak diberikan ASI eksklusif
keadaan balita baik
P :
1.
Memberitahukan
hasil pemeriksaan pada ibu
2.
Memberitahukan
ibu bahwa bayi cukup diberikan ASI saja secara eksklusif selama 6 bulan.
3.
Memberitahukan
ibu bahwa sistem pencernaan bayi masih belum sempurna sehingga belum bisa
diberikan makanan tambahan sampai bayi berumur 6 bulan.
4.
Memberikan ibu
konseling tentang;
a.
pengertian ASI
dan ASI ekslusif
b.
manfaat ASI
dan ASI ekslusif
c.
Efek samping
jika ASI tidak diberikan
5. Ibu
sudah mengerti apa yang dijelaskan
Tanggal : 18 Mei 2013 (Intervensi III)
Pukul
: 14.40 WIB
S
: Ibu Y berusia 32 tahun
mengatakan anaknya nangis terus menerus dan tidak mau minum ASI. Ibu mengatakan
tidak terlalu paham dengan manfaat ASI ekslusif.
O
: k/u : baik
BB : 15
kg
RR : 37 x/m
T :
36,2ºC
Jenis Kelamin : laki-laki
Tanda bekas imunisasi : (+)
Mata : simetris
Hidung : normal
Kulit : normal
Abdomen :
normal
Riwayat
pemberian ASI : ASI eksklusif tidak
diberikan
Penyakit yang pernah diderita :
tidak ada
A
: Balita usia 3 tahun dengan
riwayat tidak diberikan ASI eksklusif
keadaan balita baik
P :
1.
Memberitahukan
hasil pemeriksaan pada ibu
2.
Memberitahukan
ibu bahwa bayi cukup diberikan ASI saja secara eksklusif selama 6 bulan.
3.
Memberikan ibu
konseling tentang;
a.
pengertian ASI
dan ASI ekslusif, merupakan salah
satu tahap awal yang paling tepat untuk menghindari terjadinya gangguan
pencernaan pada bayi
b.
manfaat ASI
dan ASI ekslusif, ASI mengandung
hampir semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi dengan komposisi dan takaran
sesuai kebutuhan bayi
c.Efek samping jika ASI tidak diberikan, tidak ada kekebalan tubuh yang melindungi bayi dari berbagai penyakit
infeksi
4. Ibu sudah mengerti apa yang dijelaskan dan mau melaksanakannya
BAB III
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pendataan yang telah dilakukan
di Desa Jruek Balee Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar tepatnya di Dusun
Jalan Teungoh, Tumpok Tengoh, dan Bineh Blang pada minggu pertama tanggal 8 Mei
2013 pukul 10.30 dan 14.30 WIB, terdapat 4 orang ibu yang tidak memberikan ASI ekslusif pada
anaknya dan ada 1 orang ibu yang tidak imunisasi TT selama kehamilan. Hal
tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu.
Pengetahuan akan pentingya imunisasi TT dan
memberikan ASI eklusif di Desa Jruek Balee sangat kurang, karena tingkat
pendidikannya yang sangat rendah sehingga mereka tidak tahu betapa pentingnya
itu. Kemudian sosial budaya yang masih rendah tertanam di Desa Jruek Balee ini
bahwa imunisasi TT dan ASI eklusif tidak penting untuk diberikan. Masyarakat
sudah memiliki asumsi yang salah terhadap pemahaman yang telah didapatkan
selama berpuluh tahun.
Sebagaimana yang diketahui bahwa imunisasi
selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah penyakit yang dapat
menyebabkan kematian ibu dan janin. Jenis imunisasi yang diberikan adalah
Tetanus Toxoid (TT) yang dapat mencegah penyakit tetanus. Imunisasi TT pada ibu
hamil harus terlebih dahulu ditentukan status kekebalan atau imunisasinya. Ibu
hamil yang belum pernah mendapatkan imunisasi maka statusnya T0, jika telah
mendapatkan 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu atau pada masa balitanya
telah memperoleh imunisasi DPT sampai 3 kali maka statusnya T2, bila telah
mendapat dosis TT yang ke 3 (interval minimal 6 bulan dari dosis ke 2) maka
statusnya T3, status T4 apabila telah mendapatkan 4 dosis (interval minimal 1
tahun dari dosis ke 3) dan status T5 didapatkan bila 5 dosis telah didapat
(interval minimal 1 tahun dari dosis ke 4).
Selama kehamilan bila ibu hamil statusnya T0
maka hendaknya mendapatkan minimal 2 dosis (TT1 dan TT2 dengan interval 4
minggu dan bila memungkinkan untuk mendapatkan TT3 sesudah 6 bulan berikutnya).
Ibu hamil dengan status TT1 diharapkan mendapat suntikan TT2 dan bila
memungkinkan juga diberikan TT3 dengan interval 6 bulan (bukan 4 minggu). Bagi
ibu hamil dengan status T2 maka bisa diberikan 1 kali suntikan bila interval
suntikna sebelumya lebih dari 6 bulan. Bila statusnya T3 maka suntikan selama
hamil cukup 1 kali dengan jarak minimal 1 tahun dari suntikan sebelumnya. Ibu
hamil dengan status T4 pun dapat diberikan sekali suntikan (TT5) bila suntikan
terakhir telah lebih dari setahun dan bila ibu hamil dengan status T5 tidak
perlu disuntik TT lagi karena telah mendapatkan kekebalan seumur hidup .
Minggu ke-2 tanggal 15 Mei 2013, pukul 10.00
WIB telah dilakukan kunjungan rumah ke keluarga binaan untuk melakukan
pemeriksaan umum dan dari hasil pemeriksaan keadaan umum ibu dan janin baik.
Ibu tidak mau melakukan imunisasi TT karena tidak sanggup menahan rasa sakit
bekas suntikan.
Minggu ke-2 tanggal 18 Mei 2013, pukul 11.30
WIB kunjungan dilakukan ke rumah
keluarga binaan untuk melakukan tanya jawab, dari hasil tanya jawab itu ibu kembali
mengatakan tidak ingin imunisasi TT karena tidak sanggup menahan rasa sakit
bekas suntikan. Akhirnya penulis memberikan konseling berupa pendidikan
kesehatan kepada ibu betapa pentingnya imunisasi TT selama kehamilan untuk
mencegah terjadinya tetanus pada bayi yang akan dilahirkan dan keuntungan bagi
ibu yaitu untuk mendapatkan kekebalan aktif terhadap tetanus sepanjang hidup
(Depkes RI, 2000).
Penulis juga memberikan pendidikan kesehatan
yaitu berupa manfaat imunisasi TT kepada ibu hamil yang dapat melindungi bayi
dari tetanus neonatorum. Tetanus neonatorum merupakan penyakit tetanus yang
terjadi pada bayi berusia kurang dari 1 bulan yang disebabkan oleh kuman Clostridium Tetani, yaitu kuman yang
mengeluarkan toksin(racun) dan menyerang sistem saraf pusat. Kemudian imunisasi
TT bagi ibu hamil dapat melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila
terluka (Depkes RI, 2000)
Adapun jadwal pemberian imunisasi TT yang
saya sampaikan kepada ibu :
Status
|
Jenis suntikan
TT
|
Interval waktu
|
Lama
perlindungan
|
Persentase
perlindungan
|
T0
|
Belum pernah
mendapat suntikan TT
|
|
|
|
T1
|
TT1
|
4 minggu dari
TT1
|
|
80
|
T2
|
TT2
|
6 bulan dari
TT2
|
3 tahun
|
95
|
T3
|
TT3
|
Minimal 1
tahun dari TT3
|
5 tahun
|
99
|
T4
|
TT4
|
3 tahun dari
TT4
|
10 tahun
|
99
|
T5
|
TT5
|
3 tahun dari
TT4
|
Seumur hidup
|
100
|
Selain masalah imunisasi TT pada ibu hamil
terdapat pula masalah pada 4 orang balita pada saat bayi tidak mendapatkan ASI
eksklusif selama 6 bulan dan juga ibu memberikan makanan tambahan sejak balita
pada saat bayi berumur 3 bulan.
Sebagaimana telah diketahui bahwa ASI
ekslusif adalah pemberian ASI saja pada bayi tanpa diberi makanan dan minuman
lain sejak lahir sampai usia enam bulan kecuali pemberian obat dan vitamin
(Depkes 2003) . Selain itu pemberian ASI secara ekslusif juga dapat mengurangi
resiko kanker payudara dan sebagai program KB alami.
Pemberian ASI secara ekslusif
merupakan salah satu tahap awal yang paling tepat untuk menghindari terjadinya
gangguan pencernaan pada bayi. ASI mengandung segala jenis sumber gizi yang
dibutuhkan oleh tubuh yang disesuaikan dengan umur dan kebutuhan bayi sehingga
bayi tidak memerlukan makanan pendamping lainnya sebelum bayi berumur 6 bulan.
Minggu ke-2 tanggal 15 Mei 2013, pukul 16.50
WIB telah dilakukan kunjungan rumah ke keluarga
binaan untuk melakukan pemeriksaan umum dan dari hasil pemeriksaan keadaan umum
serta tumbuh kembang balita sangat baik. Ibu mengatakan anaknya pada saat bayi menangis
terus menerus pada saat hanya diberikan ASI saja, namun setelah diberikan
pisang anaknya langsung berhenti menangis.
Minggu ke-2 tanggal 18 Mei 2013, pukul 14.40
WIB telah dilakukan kunjungan rumah ke keluarga binaan untuk melakukan
konseling tentang pentingnya pemberian ASI secara eksklusif untuk bayi,
meskipun ibu mengeluh anaknya menangis saat diberikan ASI saja.
Penulis kembali menjelaskan bahwa ASI banyak
mengandung hampir semua zat gizi
yang diperlukan oleh bayi dengan komposisi dan takaran sesuai kebutuhan bayi, ASI
juga mengandung berbagai zat kekebalan tubuh yang melindungi bayi dari berbagai
penyakit infeksi, ASI memberi rasa
aman kepada bayi, menjadikan perkembangan rahang bayi lebih baik dan dapat meningkatkan
kecerdasan anak.
Penulis juga mengajari ibu posisi dan perlekatan
menyusui yang benar sehingga membuat produksi ASI lebih banyak dan bayi merasa
puas. Disamping itu telah diberitahukan ibu saat menyusui alangkah baiknya ibu
menatap mata bayi agar ikatan kasih sayang ibu untuk bayi terjalin lebih baik
sehingga produksi ASI berjalan lancar.
Penulis juga memberitahu kepada ibu bahwa memberikan ASI kepada bayi dapat Menumbuhkan rasa percaya diri dan rasa yang dibutuhkan
bagi ibu, kemudian dapat membentuk ikatan batin yang kuat antara ibu dan bayi dan juga memberikan
kemudahan bagi ibu
Setelah dilakukan
intervensi, penulis kembali mengunjungi rumah KK binaan pada minggu ke-3 tanggal
20 Mei 2013, pukul 10.00 WIB untuk melakukan evaluasi kepada ibu tersebut,
ternyata ibu hamil tersebut mengerti apa yang sudah dijelaskan serta mau
melakukan imunisasi TT dan kemudian pukul 11.00 WIB telah dilakukan evaluasi ke
rumah yang tidak memberikan ASI eksklusif dan ternyata ibu mau memberikan ASI
ekslusif pada bayinya nanti jika ia hamil lagi tanpa memberikan makanan
pendamping apapun.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pendataan yang
saya lakukan di desa Jruek Balee
tepatnya dusun Jalan Tengoh, Tumpok Tengoh dan Bineh Blang pada KK
binaan yang berjumlah 21 KK. Pada keluarga binaan saya dapatkan masalah pada
ibu hamil yang tidak melakukan imunisasi TT yang berjumlah 1 orang (100%) serta
masalah pemberian ASI eksklusif sebanyak 4 orang (66,7%). Kunjungan rumah
dilakukan sebanyak 3 kali pada rumah binaan ibu hamil yang tidak melakukan
imunisasi TT yaitu pada tanggal 15 Mei 2013 pukul 10.00 WIB, tanggal 18 Mei 2013
pukul 11.30 WIB, tanggal 20 Mei 2013 pukul 10.00 WIB. Kemudian kunjungan rumah
dilakukan sebanyak 3 kali pada ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif pada
bayinya pada tanggal 15 Mei 2013 pukul 16.50 WIB, tanggal 18 Mei 2013 pukul
14.40 WIB, tanggal 20 Mei 2013 pukul 11.00 WIB.
Dari hasil intervensi yang
dilakukan pada keluarga binaan pada ibu hamil, ibu telah memahami dan mengerti
sehingga sekarang ibu segera melakukan imunisasi TT. Kemudian pada ibu yang
tidak memberikan ASI eksklusif ternyata ibu sudah memahami dan mengerti
pentingya ASI eksklusif bagi gizi bayi, sehingga jika ibu memiliki bayi lagi
maka ibu akan memberikan ASI secara eksklusif tanpa memberikan makanan
pendamping apapun. Kemudian diperlukan
dorongan dan partisipasi keluarga agar terciptanya peningkatan status kesehatan
keluarga terutama pada bayi, balita dan ibu hamil sebagai angka penurunan
kematian.
B. Saran
1. Diharapkan kepada keluarga agar dapat meningkatkan pengetahuan
dan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan secara optimal
2. Diharapkan kepada masyarakat agar dapat meningkatkan kesehatan dalam kehidupan sehari-hari
secara optimal melalui program intervensi
yang dilakukan, dan juga dapat meningkatkan kesehatan ibu dan anak secara
mandiri
3. Diharapkan kepada mahasiswa agar dapat melakukan pencapaian
kompetensi mahasiswa sesuai kurikulum pendidikan pada Jurusan Kebidanan Prodi DIII Banda Aceh dan dapat menyelesaikan kegiatan dengan pola aktivitas warga
setempat sehingga dapat bekerja sama dengan baik dalam menanggulangi masalah
kesehatan yang ada, sehingga setiap masalah yang berhubungan kesehatan ibu dan
anak dapat teratasi
DAFTAR PUSTAKA
Adjie
Seno. 2004. Efektifitas Asuhan Antenatal. Jakarta. Buletin Perinasia
Bari, Abdul Saifuddin. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta. 2002 : Yayasan Bina Sarwono Prawihardjo
Pillitteri Adele. 2002. Perawatan Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta. EGC
Pusdiknakes. 2001. Asuhan
Antenatal, WHO:JHPIEGO, Jakarta
Syafrudin, dkk. 2009. Kebidanan
Komunitas. Jakarta.
Winkjosastro.Hanifa.dkk, 1999,
Ilmu Kebidanan, YBPSP, Jakarta
No comments:
Post a Comment